Tujuan Tuhan

Mengapakah Tuhan memilih bangsa Israel, dan bukan bangsa lain?

Juni 28, 2019

This page is also available in: English Français Deutsch Español

Mengapakah Tuhan memilih bangsa Israel, dan bukan bangsa lain?

Ini adalah pembelajaran Alkitab di mana Alkitab memberikan beberapa informasi penting. 1. PEMILIHAN ABRAHAM Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang panggilan Abram (Kej. 12: 1–3), kita harus menempatkannya dalam konteks peristiwa setelah Air Bah. Setelah Air Bah, permulaan baru umat manusia segera rusak ketika kesombongan manusia mencari perlindungan diri (Kej. 11: 4). Dari kerusakan rohani itu bangsa-bangsa di bumi berasal. Dalam keadaan itu Tuhan tidak mengizinkan bangsa itu menggagalkan atau membuat rencana-Nya tidak efektif. Jika Dia tidak dapat menggunakan bangsabangsa di bumi untuk mencapai tujuan universal-Nya, maka Dia siap untuk menciptakan bangsa baru yang melaluinya tujuan penyelamatan-Nya akan tercapai. Ciptaan baru ini tidak menyiratkan penolakan bangsa-bangsa; sebaliknya, itu mengungkapkan kepedulian Tuhan yang mendalam terhadap mereka. Pemilihan Abram adalah langkah pertama Allah dalam menciptakan umat yang melaluinya Ia akan memberkati semua bangsa di bumi. Anugerah tersedia bagi manusia yang tidak tergantung pada kebangsaan atau ras. Karena itu pemilihan Israel adalah tentang inklusifitas. Iniditunjukkan dalam pemilihan Allah atas Mesir sebagai tempat di mana ke-12 suku menjadi orang-orang hebat. Mesir adalah “rahim” tempat Israel bertambah dan akhirnya lahir melalui Keluaran. Dengan memalukan, Mesir, alih-alih bekerja sama dengan Tuhan, menentang-Nya, dengan hasil yang menghancurkan. Akhirnya di Sinai bahwa 12 suku menjadi umat Allah dan Yahwe Allah mereka. 2. SEMUA OLEH ANUGERAH Israel tidak dapat mengklaim keunggulan atas bangsa-bangsa berdasarkan pemilihannya, karena pemilihan didasarkan pada rahmat Ilahi yang membentuk mereka menjadi hamba bangsabangsa (Kel. 19: 6). Allah menjelaskan bahwa Dia tidak memilih Israel karena itu adalah bangsa yang besar, tetapi karena mereka adalah “yang paling sedikit di antara semua bangsa” (Ul. 7: 7). Mereka dipilih karena Allah menggenapi janji-janji yang Dia buat kepada para leluhur: “Tuhan menaruh kasih sayang kepada leluhurmu dan mengasihi mereka, dan Dia memilihmu, keturunan mereka, di atas semua bangsa” (Ul. 10: 15) . Pemilihan terjadi dalam konteks kasih dan rahmat Ilahi, bukan pada kebaikan rakyat. 3. TUJUAN TUHAN Bangsa yang baru, yang diciptakan karena kasih dan rahmat Tuhan, memiliki tujuan yang diberikan Tuhan: Menjadi berkat bagi semua bangsa di bumi. Israel dipercayakan dengan berkat Tuhan bagi bangsa-bangsa, terutama melalui janji dan kedatangan Mesias di masa depan. Umat Allah tetap hidup dalam janji yang diberikan Allah kepada Adam dan Hawa tentang kedatangan Mesias, sampai kedatangan-Nya sebagai Anak yang berinkarnasi yang mengumumkan keselamatan kepada bangsa-bangsa di bumi (Lukas 2: 30, 31). Dia juga memercayakan kepada Israel rencana Ilahi-Nya untuk mendirikan kerajaan yang tidak akan pernah binasa, memulihkan kedamaian dan keharmonisan di bumi. Paulus merangkum tujuan Ilahi bagi Israel: “Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjianperjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji. Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin” (Rm. 9: 4, 5). Semua hadiah ini dipercayakan kepada orang Israel tetapi dirancang untuk umat manusia. Kita adalah bagian dari manifestasi luar biasa dari kasih karunia dan cinta.